Menyoroti Karakter Buruk Umat Muslim Zaman Sekarang : Ini kah Umat Pilihan Itu?

Picture 

"Islam adalah agama akhlak." 

"Umat Islam itu bersaudara." 

"Muslim yang satu dengan yang lain ibarat satu tubuh." 

    Kalimat-kalimat ini indah, menghangatkan hati, dan sering kita dengar. Tapi mari jujur sejenak, apakah kita benar-benar sedang melihat gambaran itu pada umat hari ini? Apakah kita sedang memantulkan cahaya ajaran Rasulullah atau malah memantulkan ego dan kepentingan pribadi yang dibalut syiar semu? 

 
Bagaimana Karakter Muslim Sejati Menurut Al-Qur'an?Allah SWT telah memberikan standar tinggi bagi karakter umat Islam: 
- Tegas terhadap kemungkaran: "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar." (QS. Ali Imran: 110) 
- Punya rasa solidaritas: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara." (QS. Al-Hujurat: 10) 
- Peduli pada penderitaan sesama: "Dan mereka mengutamakan (orang lain) atas diri mereka sendiri, meskipun mereka juga memerlukan." (QS. Al-Hasyr: 9) 
 
Tapi sekarang, pertanyaannya : di mana semua ini? 

Picture
Kasus Palestina: Cermin Retak Solidaritas Kita 
 
Lebih dari 60.000 nyawa telah hilang. 
Lebih dari 365 hari Tufanul Aqsa telah berlangsung. 
Dan seluruh dunia menyaksikan, termasuk kita, umat Islam sendiri.  Pertanyaannya menyayat :  Kenapa ini bisa terjadi begitu lama dan tak kunjung usai?  Di mana umat Islam yang katanya penuh solidaritas dan cinta persaudaraan? 

Kita pawai, ya.... 

Kita posting, ya... 

Kita donasi, yaa Alhamdulillah. Tapi apakah cukup? apakah masalah nya beres? 
atau kita hanya sibuk berdebat: 

  • "Donasi ini bener nggak sih?" 

  • "Demo itu gak ada pengaruh nya." 

  • "Wah dia sok banget bela Palestina, padahal…" 

    Solidaritas kita terkikis bukan karena kurang tahu, tapi karena terlalu sibuk berdebat siapa yang paling benar. Banyak yang masih merasa “itu masalah negara lain” padahal Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama kita semua. 

ADA YANG HILANG!

Ini Kah Umat Muslim yang Dijanjikan Kemenangan? 

Mari bertanya pada diri sendiri: 

Kalau Rasulullah melihat kita hari ini, apa yang akan beliau katakan? 
Apakah kita akan membuat beliau bangga… atau justru menangis? 


Ajak Pembaca: 

Bantu sebarkan tulisan ini, bukan karena aku penulisnya, tapi karena umat ini perlu diingatkan.  Tulis komentarmu: apa akar masalah umat kita hari ini? Dan menurutmu, apakah masih ada harapan untuk bangkit? 

Barakallahu fiikum.. 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Pertama Aku Buat Blog | saya sangat bersemangat dan semoga istiqomah bisa banyak sharing di sini

Bismillahirrahmanirrahim....      Sudah terpikir lama sebetulnya untuk bisa menulis banyak hal agar bisa di abadikan. Alhamdulillah saat ini saya akan mencoba hal posistif berkaitan dengan opini saya yang akan saya tulis dalam blog saya ini.       Sebelum itu, saya mau berterima kasih dulu kepada Coach Rifky Pratama yang sudah memberikan banyak pelajaran tentang digital, salah satu nya di bimbing membuat blog pribadi seperti ini. Tak lupa kepada guru saya, Ustadz Fai yang sabar dalam menempa hidup saya ini dan selalu support dalam  mengembangkan diri, plus kepada Shofiya yang menjadi penyedia fasilitas kelas belajar ini.      Baiklah, sharing pertama saya adalah kunci sukses itu cukup kita pahami 1 kalimat ini saja.  "Meng-ilmui apa yang kita amalkan, dan Mengamalkan apa yang kita ilmui"     okey, penjelasan lanjut nya coba saya sharing kan di blog selanjutnya. Stay terus yaa man-teman...
Baca selengkapnya

Dakwah Adalah Prinsip Hidup Ku | semoga Allah matikan aku di jalan dakwah Nya

Gambar
  Aku senang dipanggil Amna Bey. Nama ini berasal dari seorang guru tercinta saat aku masih di pesantren . Beliau menyimpan kontakku dengan nama itu ketika aku sedang bersiap berangkat ke Turki. Akhirnya , aku memilih nama itu sebagai branding diriku , dengan harapan bisa membawa keberkahan dalam perjalanan hidupku .   Aku punya prinsip hidup : " Dakwah sampai mati , mati dalam dakwah ." Di mana pun aku berada , fokus utamaku tetap pada dakwah . Bukan berarti aku harus selalu berdiri di mimbar atau berbicara di depan banyak orang, tapi bagiku , dakwah itu luas . Setiap Muslim punya kewajiban berdakwah dengan caranya masing-masing—yang penting dilakukan dengan baik dan menyenangkan . Karena dakwah itu merangkul , bukan memukul . Menasihati , bukan mencaci . Mengilhami , bukan menghakimi .   Dakwah memang bukan sekadar profesi , tapi dalam profesi apa pun, dakwah tetap harus berjalan . Seberapa...
Baca selengkapnya